29 Juni 2011

Inspiratif dan Bahan Renungan

BY ekpan 1 comment


"untuk para manusia, belajarlah dari tukang parkir....meskipun mobilnya banyak....meskipun mobilnya mahal-mahal.....meskipun mobilnya ganti-ganti....dia tak pernah sombong....dan dia selalu ikhlas dan ga pernah marah ketika mobilnya itu diambil satu persatu....karena dia yakin semua mobil itu bukan miliknya.....jadi dia ga bisa sombong dan harus ikhlas atau ga berhak marah ketika mobil-mobil itu diambil oleh pemiliknya....
Begitulah kita seharusnya sebagai manusia....meskipun harta kita melimpah...meskipun kekuasaan kita tak terukur...meskipun kita punya segala-galanya di dunia ini...kita tak boleh sombong atas semua itu...karena kita harus yakin bahwa semua yang kita miliki di dunia ini hanyalah titipan Allah sebagai pemilik atas segala hal di dunia dan di akhirat....dan kita harus ikhlas jika suatu saat semua yang kita miliki di dunia ini diambil oleh pemiliknya..yang tak lain adalah Allah Yang Maha Kaya....kita sama sekali tak boleh marah atau mengeluh atas itu semua "
(kata-kata ini saya kutip dari ceramah Aa' Gym....mungkin kata-katanya tidak persis seperti yang saya tulis di atas...tapi insyaAllah inti dan pesannya seperti itu)

"apakah alasan kita mencintai seseorang?...ketika itu ditanyakan kepada manusia sebagai makhluk Allah...sebagian besar kurang lebih jawabannya adalah karena dia cantik atau ganteng...karena dia tulus mencintai....karena dia pengertian...karena dia perhatian...karena dia baik.....(mungkin) karena dia kaya.....karena dia bertanggung jawab....dan berbagai alasan baik-baik lainnya......
atas dasar penjelasan di atas...hanya dengan sosok manusia yang cantik/ganteng, baik, tulus perhatian, pengertian, kaya, dsb....kita bisa jatuh cinta.....maka seharusnya dengan Allah sebagai sang pencipta Yang Maha Indah...Maha Kaya...Maha Kuasa...dan Maha Segala-galanya...kita wajib sangat mencintai-Nya....
hanya Allah lah yang bisa kita cintai pada level yang paling tinggi.....oleh karena itu marilah kita cintai Allah dalam setiap detik kita melebihi cinta kita kepada siapapun....kita buktikan cinta kita kepada Allah dengan senantiasa menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala yang dilarang oleh Nya "
(kata-kata ini saya kutip dari ceramah Uje....mungkin kata-katanya tidak persis seperti yang saya tulis di atas...tapi insyaAllah inti dan pesannya seperti itu)

"cintailah seseorang yang bisa membawa kita bisa mencintai Allah SWT melebihi cinta kita kepada apa dan siapapun "
(kata-kata ini saya kutip dari ceramah Uje....mungkin kata-katanya tidak persis seperti yang saya tulis di atas...tapi insyaAllah inti dan pesannya seperti itu)

Cerita 2 ibu yang berbelanja:
- cerita ibu pertama
  ibu 1: yang ini harganya berapa bang?
  pedagang: itu kan uda ada harganya bu...diliat aja! (dg nada ketus)
  ibu 1 : eh bang...santai aja dong...saya kan nanya....niat jualan ga sih! (dg nada mulai marah)
  pedagang: eh bu..kan uda saya bilang..dsitu uda ada harganya...tinggal diliat aja! (tambah ketus)
  ibu 1: ya tapi kan situ pedagang..pembeli dilayani yang baik dong!(makin marah)
  pedagang: yaelah bu...beli mah beli aja...ga usah pake marah-marah! (makin ketus)
  ibu 1: heh bang...saya marah-marah juga abang yang mulai! (masih ga terima)
  pedagang: lah...emang saya ngapain?! (ikutan ga terima)
  ibu 1: situ dari tadi jadi pedagang ketus bgt...ga ada yang beli tau rasa lo!(mulai nyumpahin)
  pedagang: pembeli mah masi banyak bu...palingan ibu jg cm beli 1 kan?! (masi tetep ketus)
  ibu 1: sialan lo...dasar pedagang songong...ga bakalan beli dsini lg gw! (wajahnya memerah)
  pedagang: yauda...sono gih...

- cerita ibu kedua
  ibu 2: yang ini harganya berapa bang?
  pedagang: itu kan uda ada harganya bu...diliat aja! (dg nada ketus)
  ibu 2: oh iya yah...hihihi..maap bang ga ngeliat tadi...
  pedagang: hmm...jadi beli ga? (tambah ketus)
  ibu 2: sebentar yah bang saya pilih-pilih dulu (sambil tersenyum)
  pedagang: yaelah bu...beli mah beli aja...pake pilih-pilih segala (makin ketus)
  ibu 2: hehe..biasa bang ibu-ibu..mesti teliti (tetep sambil senyum)
  pedagang: yauda buruan..jangan kelamaan pilih-pilih (tetep bertahan ketus)
  ibu 2: siip bang..saya yang ini aja satu yah bang...(senyumnya tambah manis)
  pedagang: yaelah...lama-lama milih belinya cm 1 doang..(ketus terus)
  ibu 2: iya bang...duitnya cm cukup segitu...(bertahan dg senyum)
  pedagang: yauda...nih...duitnya? (ketus lg..ketus lg..)
  ibu 2: ini bang duitnya....makasih ya bang....(teteep senyum)
  pedagang: biasa aja kali bu..namanya jg beli (lagi-lagi ketus)
  ibu 2: ok bang...sampai ketemu lagi... (melempar senyum termanis)

Hikmah:
  1. ketika kita menghadapi orang yang menurut kita menyebalkan atau tidak sopan atak hal-hal jelek lainnya....kita tidak perlu menanggapinya dengan marah-marah...karena jika kita malah marah-marah....apa bedanya kita dengan orang yang (menurut anda) tadi orang yang perangai nya buruk?bukankah anda yang ikut marah-marah juga ikutan "menjadi" orang yang berperangai buruk?...
  2. Jika perilaku buruk kita balas dengan perilaku buruk...maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa...hanya mendapatkan darah tinggi dan emosi...contohnya ibu 1 di atas...dengan ikutan marah menghadapi pedagang ketus...dia jadi tidak mendapatkan barang yang dibutuhkannya bukan?hanya bisa pulang dengan emosi yang masih di ubun-ubun
  3. hadapilah segala perangai buruk orang lain yang berinteraksi dengan kita menggunakan senyum dan penuh kesabarna...karena dengan bersabar dan tersenyum....kita tidak akan rugi apa-apa...persaan tetep tenang...suasana hati tetep bahagia....tujuan juga tercapai...jangan terpancing dengan perangai buruk orang lain...karena kita harus terus yakin kalo kita emang berbeda dg mereka...biar saja mereka marah-marah, jutek, ketus...yang penting kita tetep jadi orang baik yang sabar dan murah senyum....betapa bahagianya....
  4. dengan tetap sabar dan tersenyum menghadapi apapun...insa Allah tujuan kita akan tercapai...ilustrasinya seperti ibu 2 di atas...meskipun si pedagang terus-terusan ketus...ibu 2 tetap bersabar dan senyum menghadapinya..dan akhirnya....barang belanjaan yang dibutuhkan berhasil dibeli...ibu 2 pulang ke ruah dengan tenang.. :)
(cerita ini saya kutip dari ceramah Aa' Gym....mungkin kata-kata dalam ceritanya tidak sama persis seperti yang saya tulis di atas...tapi insyaAllah inti dan hikmah ceritanya seperti itu)

08 Mei 2011

Introspeksi

BY ekpan No comments

Introspeksi adalah proses pengamatan terhadap diri sendiri dan pengungkapan pemikiran dalam yang disadari, keinginan, dan sensasi. Proses tersebut berupa proses mental yang disadari dan biasanya dengan maksud tertentu dengan berlandaskan pada pikiran dan perasaannya. Bisa juga disebut sebagai kontemplasi pribadi, dan berlawanan dengan ekstropeksi yang berupa pengamatan terhadap objek-objek di luar diri. Introspeksi mepunyai arti yang sama dengan refleksi diri.
(dikutip dari wikipedia.org)

waaaah....setelah iseng-iseng googling....tenyata ada pengertian introspeksi yang sepanjang itu..hehe...
tapi buat saya..simple nya, instrospeksi itu ya seperti kita sedang bercermin aja.....kita lihat gimana diri kita...apa yang kurang dari diri kita....apa yang perlu dirapikan dari kepribadian kita...apa yang perlu di 'make up' dari sikap kita....

sepanjang usia kita menjalani hiruk pikuknya kehidupan dunia ini...pasti kita pernah silih berganti merasakan yang namanya kesenangan, kebahagiaan, kesedihan, kesepian, musibah, hadiah, dan segala warna khas kehidupan dunia...sebenarnya apa yang kita rasakan di dunia ini tak lepas dari sikap dan kepribadian kita.
jika kita orang yang berkepribadian dan bersikap sebagai orang yang selalu berpikir positif, insya Allah kebahagiaan selalu hadir dalam hati kita...begitu jg sebaliknya..

Oleh karena itu introspeksi diri sangatlah penting buat peningkatan taraf kualitas hidup kita....introspeksi (menurut saya) wajib dilakukan tiap hari...sebagaimana layaknya seorang manusia, tiap hari kita pasti pernah melakukan kesalahan entah kesalahan kesalahan fatal ataupun kesalahan ringan. Instropeksi merupakan kebutuhan tetap yang diperlukan agar tidak terulang kesalahan yang sama.

Ada kondisi-kondisi tertentu dimana sangat efektif sekali buat saya untuk introspeksi diri:

Pertama,  saat sedang sendirian sebelum tidur...
sebelum tidur dapat kita manfaatkan wakut untuk kkembali memikirkan apa yang telah dilalui, dilakukan, diperbuat, dan dirasakan selama satu hari ini...kita pikrkan apa yang mesti kita perbaiki...apa yang mesti kita tambahi

Kedua, saat ga ada temen.....
Kadang ada suatu waktu saat temen-temen kita jauh dari kita...atau mungkin ekstrimnya temen temen kita musuhin kita....saat seperti itu sangat tepat buat kembali menilai diri kita sendiri...apa yang salah dengan diri kita sampe temen kita sendiri ngejauhin kita...apa kita telah membuat sebuah kesalahan, apa kita telah menjadi sebuah ketidaknyamanan dalam hubungan pertemanan...semuanya sangat tepat kalo kita introspeksi lebih dalam lagi diri kita....supaya terlahir kembali menjadi orang yang lebih baik lagi

Ketiga, saat kita mengalami kegagalan...
sudah sering terdenganr ungkapan yang menyebutkan bahwa 'kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda'....dari ungkapan ini dapat ditarik makna kalo sekarang kita gagal...suatu saat kita pasti berhasil...keberhasilan yang dicapai setelah mengalami kegagalan tentunya buah dari introspeksi dan perbaikan diri kita...tanpa dua hal itu...kegagaln yang kita alami akan tetap menjadi kegagalan..dan keberhasilan yang ada di depan kita akan tetap tertunda..

Kesimpulannya, introspeksi merupakan kebutuhan yang wajib bagi setiap manusia ketika masih hidup...tanpa introspeksi,,manusia tidak akan bergerak kemana-mana...tak ada perbaikan dan peningkatan dalam kehidupan...dalam islam jg diajarkan bahwa hari esok harus lebih baik dari hari ini...jika hari esok sama atau bahkan lebih buruk dari hari ini maka kita termasuk orang-orang yang merugi. Bagaimana supaya hari esok kita bisa lebih baik?tentu kita harus memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat hari ini...Bagaimana kita bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan kita hari ini?pastinya kita mesti tahu kesalahan-kesalahn apa yg telah kita lakukan.....dan untuk tahu..kita mesti introspeksi diri..

"Introspeksi.....Perbaiki....Aktualisasi Diri......Raih Kebahagiaan yang tertinggi"

28 Maret 2011

Merah...Kuning....Hijau....

BY ekpan 2 comments

"meraah...itu artinya kita harus berheen...tiii..ya anak-anak...."
"kalo ijo..berarti kita uda boleh jalaan..."
"naah..kl lampunya kuning yang nyala..artinya ati-ati..."

Begitulah kurang lebih rangkaian kata-kata yang diajarkan oleh guru TK saya sewaktu masi duduk di bangku TK....TK Bhayangkari di kota Jember tepatnya....pengenalan tentang lampu lalu lintas (yang biasa disebut 'lampu merah') diberikan beserta arti dan implementasinya...


Ketika jenjang pendidikan beranjak ke bangku SD....ajaran guru TK tentang lampu merah ini masih tersimpan di memori otak saya...

tiap berangkat ke sekolah...liat lampu merah pasti mikirnya...kl merah yang nyala..berarti semua kendaraan harus berhenti...nah abis itu lampu kuning beberapa menit kemudian akan nyala sejenak buat ngasih tanda kita mesti siap-siap dan ati-ati karena lampu ijo maw nyala dan semua kendaraan harus jalan...begitu juga sebaliknya....

Bahkan di awal-awal kelas 1 SD (kl ga salah..) masih sempat diajarkan tentang lampu merah ini...dan ajarannya juga tetep sama:


merah = berhenti
kuning = hati-hati
hijau = jalan

persis sama dengan yang diajarkan guru TK sebelumnya.....
sejak itu...penafsiran saya terhadap lampu merah seperti itu....

Berjalannya waktu...melewati SMP...SMA...Kuliah...sampe ke masa sekarang ini...ada 'fenomena' yang buat saya sangat berbeda dengan apa yang saya pahami sejak TK sekitar 20 tahun yang lalu...
hidup di kota besar di Indonesia sebagai 'penunggang' motor...tiap melewati lampu merah...selalu ada saja orang yang memiliki pemahaman yang lain dengan saya dan beberapa pengguna jalan yang lain...

ilustrasinya seperti ini:

lampu warna merah menyala dengan terang....respon kakiku menginjak rem..dan tangan mengendorkan gas...persiapan buat berhenti...begitu juga (harusnya) pengendara yang lain...

di saat menunggu lampu ijo menyala...eh..ternyata ada pengendara motor yang udah jalan nerobos lampu merah..(mentang-mentang jalannya sepi kali...)
ga maw kalah...pengendara motor yang lain ada yang ikut tertantang buat nerobos lampu merah...bahkan pengendara mobil juga ga kalah lincah melewati "rintangan" lampu merah...jadilah semrawut pemandangan jalan di sekitar lampu lalu lintas ini...
makin rame pula karena bunyi klakson bertebaran dari kendaraan-kendaraan yang maw ikutan nerobos tapi terhalang kendaraan-kendaraan yang berhenti di depannya....ingat..ini kondisinya masi lampu merah loh...coba siapa yang bener disini?

Kejadian seperti di atas ga hanya terjadi sekali...berkali-kali terjadi dan dimanapun lampu merah itu berada...apalagi kl lampu merahnya ga dijaga polisi...tambah merajalela aja...

dari kondisi sebagaimana ilustrasi di atas...saya jadi berpikir beberapa hal:


pertama....apa orang-orang yang nerobos lampu merah itu dulunya ga sekolah TK & SD jadi ga pernah diterangin artinya lampu lalu lintas yang warna nya merah-kuning-ijo....
atau mereka sekolah TK & SD tapi waktu itu kurikulum tentang lampu merah nya beda sama yang diterangkan guru TK & SD saya serta pengendara lainnya yang memilih berhenti..?? (mungkin kurikulumnya waktu itu...lampu merah artinya jalan hati-hati sambil liat kanan kiri kalo jalanan sepi boleh langsung ngebut....lampu kuning artinya ancang-ancang....lampu ijo...lanjuuut ngebuuuuttt...)


kedua....apa mungkin mereka buta warna kali ya..?? (emang buta warna ga bisa bedain warna merah sama ijo ya?)


ketiga....oooh...mungkin mereka buru-buru...karena punya urusan yang penting banget...(positif thinking nya ini.....)


Apapun itu...menurut akal sehat dan hati nurani saya...ga ada alasan apapun buat ngelanggar lampu lalu lintas....bukannya sok bener (soalnya kalo lagi kepepet..diriku jg pernah nerobos lampu merah...hehe..)...cuma buat renungan aja...
lampu lalu lintas kan tujuannya buat ngatur jalanan yang ada persimpangannya supaya teratur dan ga tabrakan...jadi kalo dilanggar ya risiko nya bisa ga teratur dan bisa tabrakan...
jadi..mari kita coba biasakan diri kita buat selalu menaati lampu lalu lintas...setidaknya diawali dengan jangan sering-sering nglanggar deh...kadang-kadang aja nerobos lampu merahnya...


pendapat saya....lampu lalu lintas yang merah-kuning-ijo ini mengusung makna mengenai hak dan kewajiban....
di saat lampu merah menyala..kewajiban kita untuk berhenti  memberi kesempatan jalan buat jalur lain yang lampu ijonya menyala...begitu sebaliknya...hak kita untuk jalan tanpa gangguan di saat lampu ijo menyala...meski jalanan sepi..konsep hak dan kewajiban pada lampu lalu lintas ini tetep berlaku...karena yang namanya hak dan kewajiban...harus ditegakkan apapun kondisi dan situasinya....

jika kita tetap nekat untuk nerobos pas lampu wana merah menyala...bukankah artinya sama aja kita mengambil hak pengendara dari arah lain yang lampu ijo nya nyala..?
dan bukankah mengambil hak orang lain itu tergolong dosa yang besar ya? (koruptor itu ngambil hak orang lain juga loh...)


silahkan direnungkan...terutama buat diri saya sendiri..... :)




27 Maret 2011

Keberanian untuk Berani

BY ekpan No comments

Alhamdulillah hirobbil Alamiin....

kalimat syukur ini satu-satunya kata pertama yang pantas terucap mengiringi keberanian untuk membuat sebuah blog yang akhirnya terlaksana juga...suatu hal yang sejak dulu saya rencanakan tetapi belum berani mewujudkan

terkadang dalam hidup...kita memiliki pemikiran-pemikiran yang mungkin sebenarnya brilian...tetapi terkadang pula kita tidak memiliki keberanian untuk menyampaikannya...

Media penyampaian pemikiran tersebut bisa melalui lisan maupun tulisan. Khusus untuk lisan, menurut saya adalah cara yang paling efektif untuk menyampaikan suatu pemikiran atau ide..karena kita bisa memberikan pemaknaan yang efektif dengan menggunakan intonasi dan teknik-teknik pengkataan lainnya. Hanya saja..tidak semua orang (termasuk saya) selalu memiliki rasa berani menggnakan media lisan ini untuk mencuatkan ide dan pemikiran yang terlintas di benak. Mulai dari alasan malu...takut ide nya ga diterima...takut pemikirannya ternyata "sampah"...dan segala faktor-faktor lainnya...

Sedangkan tulisan...menurut saya (lagi)...adalah cara terbaik bagi manusia untuk mengungkapkan apa yang dipikirkan oleh otaknya dan dirasakan oleh hatinya. Saya rasa satu-satunya alasan kita tidak menulis hanyalah rasa malas, ga ada alasan "tapi kan aku ga bisa nulis (membuat sebuah tulisan maksudnya)" atau "aku kan bukan penulis"....karena untuk menulis kita ga harus 'bisa' menulis atau menjadi seorang penulis...cukup keinginan dan kemauan....toh menulis ga harus pake teknik penulisan yang tingkat tinggi (yang biasa dipake oleh penulis-penulis handal)....cukup tulis aja yang kita pengen tuliskan...dan tentunya tuliskan saja apa yang ingin kita bicarakan...

"Lisan dalam Tulisan" .....

yang penting maksud yang kita miliki bisa dimengerti....dan tentunya (semoga) dapat memberikan manfaat bagi kita semua....aaaamiiiiiiiiin.....